Rabu, 11 Juni 2014

Contoh Pantun Nasihat

•    Anak ayam turun sepuluh
    Mati satu tinggal sembilan
    Tuntut ilmu bersungguh-sungguh
    Suatu jangan ketinggalan

•    Anak perling lompat pergi.
    Singgah mencolok buah hutan.
    Jangan kita kedapatan budi.
    Kelak tentu orang perkataan.

•    Berburu ke padang datar.
    Mendapat rusa belang kaki.
    Berguru kepalang ajar.
    Bagai bunga kembang tak jadi.

•    Buah ganja makan dikikir.
    Dibawa orang dari dulu.
    Barang kerja hedaklah pikir.
    Supaya jangan mendapat malu.

•    Bunga anggrek pohon benalu.
    Buah berangan dari Jawa.
    Kalau cerdik pikir dahulu.
    Jangan diri dapat kecewa.

•    Baik dirahat benang kereta.
    Benang setukal perbuat kain.
    Baik dilihat dengan mata.
    Jangan menyesal hari yang lain.

•    Baik-baik berlayar malam.
    Arus deras karangnya tajam.
    Cari-cari mualim yang paham.
    Di situ banyak kapal tenggelam.

•    Balai selasa, kambang pelangai.
    Ke seberang jalan Inderapura.
    Jaga-jaga pegang perangai.
    Sebarang laku jangan sahaja.

•    Bilakan tumbuh padi di kota.
    Tebanglah betung di seberang.
    Takkan sungguh bagai dikata.
    Engkau juga menanggung seorang.

•    Batang cempedak pohon pedada.
    Buah peria dalam dulang.
    Duduklah dengan mengada-ada.
    Membuat daya kepada orang.

•    Berakit-rakit ke hulu.
    Berenang-renang ketepian.
    Bersakit-sakit dahulu.
    Bersenag-senang kemudian.

•    Datanglah intan dari Banjar.
    Saudagar banyak mendapat laba.
    Semasa kecil masak pengajar.
    Setelah besar akuan tiba.

•    Ganja dibawa dari hulu.
    Elang terbang ke seberang.
    Akhir menyesal kemudian hari.
    Takkan sungguh bagai dikata.

•    Gagak mencotok buah hutan.
    Bunga anggrek pohon benalu.
    Kelak tentu orang perkataan.
    Kalau cerdik pikit dahulu.

•    Haluan menuju ke Berantai.
    Air pasang deras ke barat.
    Jalan malu patut diintai.
    Supaya senang lepas melarat.

•    Ikan belanak masuk ke belat.
    Cempedak lisut jatuh kelopak.
    Ayuhai anak hendaklah ingat.
    Jangan tak ikut pengajaran bapak.

•    Kayu ara pulau bergosong.
    Dang Bela memadat lamat.
    Jangan kata terdorong-dorong.
    Orang dunia banyak hikmat.

Sabtu, 31 Mei 2014

RODA DAN POROS

Roda dan poros adalah pesawat sederhana yang memakai roda dan poros di bagian tengah. Pesawat seperti ini sudah digunakan orang sejak zaman dahulu karena terbilang praktis. Roda dan poros berfungsi untuk menggerakan atau memindahkan suatu benda.
 
Alat-alat yang menggunakan prinsip roda dan poros yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah roda sepeda motor, roda mobil, setir mobil, knop pintu, roda becak, roda sepeda, dan sebagainya.
Prinsip kerja roda dan poros adalah
•    Semakin besar roda, maka gaya yang dibutuhkan semakin kecil.
•    Semakin kecil rda, maka gaya yang dibutuhkan semakin besar.

KATROL

Katrol adalah alat berupa roda beralur yang berputar pada porosnya. Roda tersebut akan dipasang pada as (poros), dan pada alur roda diletakan tali. Katrol memiliki tiga bagian utama, yaitu titik tumpu, titik beban, dan titik kuasa.

Katrol dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1.    Katrol tunggal
Adalah katrol yang hanya terdiri dari 1 katrol dan tali. Katrol tunggal dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
a.    Katrol tetap, adalah katrol yang dipasang pada suatu tempat yang tetap. Katrol jenis ini tidak mengurangi gaya, tetapi mengubah arah gaya. Keuntungannya adalah arah gaya untuk mengangkat beban dapat diubah sehingga lebih mudah digunakan.
Contoh: perangkat timba sumur dan alat pengerek tiang bendera.
b.    Katrol bebas, adalah katrol yang ikut bergerak bersama beban, dan tidak berada pada tempat yang tetap. Ia dipasang pada tali bergantung sehingga mudah dipindahkan.
Contoh: katrol yang digunakan pada tali gantung.

2.    Katrol majemuk
Merupakan gabungan beberapa katrol yang biasanya terdiri dari katrol tetap dan bebas yang dihubungkan pada suatu tali.
Selain itu ada juga blok katrol, yaitu dua katrol yang dipasang berdampingan pada satu poros. Makin banyak roda blok katrol, makin kecil gaya yang harus dikeluarkan.

Cara kerja katrol adalah menarik beban melalui tali pada katrol sehingga beban tersebut dapat dipindahkan atau diangkat. Katrol banyak digunakan sebagai alat pemindah dan pengangkat beban.

BIDANG MIRING

Bidang miring adalah alat bantu atau bidang yang memiliki permukaan miring. Semakin landai dan panjang suatu bidang miring, semakin kecil gaya atau kuasa yang diperlukan. Begitu pula sebaliknya, semakin curam dan pendek, semakin besar gaya dan kuasa yang diperlukan.
 
Keuntungan menggunakan bidang miring adalah bisa memperkecil gaya atau kuasa yang diperlukan. Kerugiannya adalah jarak tempuh yang harus dilalui menjadi lebih jauh.
 
Bidang miring memiliki fungsi memindahkan beban ketempat yang lebih tinggi, mengangkat beban, menusuk ke suatu benda (sekrup), dan lain-lain.
 
Contoh bidang miring yang banyak diterapkan dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah ulir sekrup, mur dan baut, tangga, jalan pegunungan yang berliku, paku, kapak, baji, dongkrak, dan lain-lain.

TUAS

Tuas atau pengungkit berfungsi mengungkit beban yang berat. Alat ini dapat digunakan untuk memindahkan atau menggeser benda dengan cara mengungkitnya.

Bagian-bagian utama tuas:
1.    Titik tumpu (fulcrum), merupakan titik poros tempat batang tuas bertumpu dan berputar.
2.    Titik kuasa, merupakan titik tempat diadakannya gaya atau kuasa.
3.    Titik beban, merupakan titik tempat adanya beban.
Berikut rumus hubungan besar beban dan besar kuasa
  
                                  Lengan beban x beban = Lengan kuasa x kuasa

Gaya atau kuasa pada tuas dapat diperkecil namun tetap dapat mengungkit beban yang berat dengan cara:
1.    Lengan kuasa diperpanjang.
2.    Lengan beban diperpendek.

Tuas atau pengungkit dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1.    Tuas atau pengungkit jenis pertama
Titik tumpu tuas jenis ini terletak di antara titik beban dan titik kuasa.
Contoh: pompa air manual, timbangan, gunting, tang pencabut paku, dan permainan jungkat-jungkit.
2.    Tuas atau pengungkit jenis kedua
Titik beban tuas jenis ini terletak di antara titik tumpu dan titik kuasa.
Contoh: gerobak pendorong beban beroda satu, alat pembuka botol, dan pemecah biji.
3.    Tuas atau pengungkit jenis ketiga
Titik kuasa tuas jenis ini terletak di antara titik tumpu dan titik beban.
Contoh: sekop, sendok, garpu, pacul, sapu.

Rabu, 28 Mei 2014

TSUNAMI

Tsunami | diambil dari istilah Jepang. Tsu artinya pelabuhan, dan Nami artinya gelombang. Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi akibat perubahan permukaan air laut. Permukaan air laut akan berubah secara tiba-tiba dan mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Akibatnya, air laut seperti mendapat energi dan menjalarkan gelombang besar ke segala arah, termasuk pantai.
Perubahan permukaan air laut bisa disebabkan gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor ke laut/
Kecepatan gelomang tsunami tergantung pada kedalaman laut dimana gelombang berasal. Pada posisi itu, kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Namun bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan berkurang 50 km/jam. Adapun tinggi gelombang tsunami di tengah laut hanya beberapa centimeter hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai, tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan massa air.

GUNUNG MELETUS

Gunung berapi |  dapat meletus ketika magma di dalam kerak bumi tertekan dan menjadi lebih renggang dibanding lapisan di bawah kerak sehingga magma secara bertahap akan bergerak naik dan mencari celah atau retakan di kerak bumi. Lalu, gas yang dihasilkan dari peristiwa tersebut akan memberikan tekanan yang semakin membesar sehingga terjadilah letusan gunung berapi.
Letusan gunung berapi akan mengeluarkan berbagai material yang sangat membahayakan kehidupan, seperti berikut ini:
1.    Lava
Lava adalah aliran batuan cair (magma) yang meleleh karena suhunya tinggi (mencapai 1200 derajat celcius). Lava mengalir melalui lereng dan dapat menjangkau jarak beberapa kilometer. Semua benda yang dilaluinya akan terbakar. Lava juga dapat melongsor dan menimbulkan awan pijar serta letusan gas (degasing).
2.    Bom gunung api
Bom gunung api adapat terlempar dari pusat letusan hingga radius 10 km. Bom ini berukuran mulai dari ½, 2, hingga 3 m. Panas atau pijar bom gunung api dapat menimbulkan kebakaran, baik pada rumah maupun hutan.
3.    Pasir dan lapili
Pasir dan lapili adalah material letusan yang lebih kecil dari bom gunung api. Pasir berukuran lebih kecil dari 2 mm, sedangkan lapili lebih besar dari pasir sampai berukuran beberapa sentimeter. Selain menghancurkan atap rumah karena bebannya, pasir dan lapili juga dapat menghancurkan hutan dan pepohonan.
4.    Awan pijar
Awan pijar adalah suspensi dari material halus yang merupakan campuran pekat dari gas uap dan materi yang halus tadi. Awan pijar ini diembuskan saat gunung api meletus. Awan pijar panas ini bisa mencapai jarak semburan hingga 10 km dari pusat longsoran.
5.    Abu dan gas beracun
Abu merupakan lemparan material yang paling halus dari suatu letusan gunung berapi. Pada umumnya, suhu abu tidak panas lagi. Sedangkan gas yang keluar terlalu tinggi dari letusan suatu gunung api dapat pula menyebabkan kematian, dan dikenal sebagai gas beracun.

Bahaya letusan secara garis besar dapat dibagi atas 2 bahaya, yaitu:
1.    Bahaya langsung (primer), yaitu bahaya yang langsung terjadi karena lemparan batuan, aliran lava, serta embusan letusan, seperti awan pijar, gas beracun, dan hujan abu.
2.    Bahaya ikutan (sekunder), yaitu bahaya yang timbul karena aliran lumpur yang becampur dengan batuan.

Untuk mengamati banyaknya gunung berapi di Indonesia, dibagi 3 golongan prioritas pengamatan menurut tingkat aktivitasnya, yaitu:
1.    Golongan A, yaitu gunung berapi yang pernah meletus atau memperlihatkan kenaikan aktivitas magnetik di hitung sejak tahun 1680, jumlahnya 76 buah.
2.    Golongan B, yaitu gunung berapi yang memperlihatkan aktivitas fumarola, tetapi sejak tahun 1600 tidak meletus, jumlahnya 29 buah.
3.    Golongan C, yaitu lapangan solfatara atau fumarola, tetapi tidak memperlihatkan bentuk gunung api, jumlahnya 24 buah.
 
 
Copyright © 2013. Pengetahuan Super - All Rights Reserved
Design by Luhur Muhammad Fatah | Powered By Blogger.com