Letusan gunung berapi akan mengeluarkan berbagai material yang sangat membahayakan kehidupan, seperti berikut ini:
1. Lava
Lava adalah aliran batuan cair (magma) yang meleleh karena suhunya tinggi (mencapai 1200 derajat celcius). Lava mengalir melalui lereng dan dapat menjangkau jarak beberapa kilometer. Semua benda yang dilaluinya akan terbakar. Lava juga dapat melongsor dan menimbulkan awan pijar serta letusan gas (degasing).
2. Bom gunung api
Bom gunung api adapat terlempar dari pusat letusan hingga radius 10 km. Bom ini berukuran mulai dari ½, 2, hingga 3 m. Panas atau pijar bom gunung api dapat menimbulkan kebakaran, baik pada rumah maupun hutan.
3. Pasir dan lapili
Pasir dan lapili adalah material letusan yang lebih kecil dari bom gunung api. Pasir berukuran lebih kecil dari 2 mm, sedangkan lapili lebih besar dari pasir sampai berukuran beberapa sentimeter. Selain menghancurkan atap rumah karena bebannya, pasir dan lapili juga dapat menghancurkan hutan dan pepohonan.
4. Awan pijar
Awan pijar adalah suspensi dari material halus yang merupakan campuran pekat dari gas uap dan materi yang halus tadi. Awan pijar ini diembuskan saat gunung api meletus. Awan pijar panas ini bisa mencapai jarak semburan hingga 10 km dari pusat longsoran.
5. Abu dan gas beracun
Abu merupakan lemparan material yang paling halus dari suatu letusan gunung berapi. Pada umumnya, suhu abu tidak panas lagi. Sedangkan gas yang keluar terlalu tinggi dari letusan suatu gunung api dapat pula menyebabkan kematian, dan dikenal sebagai gas beracun.
Bahaya letusan secara garis besar dapat dibagi atas 2 bahaya, yaitu:
1. Bahaya langsung (primer), yaitu bahaya yang langsung terjadi karena lemparan batuan, aliran lava, serta embusan letusan, seperti awan pijar, gas beracun, dan hujan abu.
2. Bahaya ikutan (sekunder), yaitu bahaya yang timbul karena aliran lumpur yang becampur dengan batuan.
Untuk mengamati banyaknya gunung berapi di Indonesia, dibagi 3 golongan prioritas pengamatan menurut tingkat aktivitasnya, yaitu:
1. Golongan A, yaitu gunung berapi yang pernah meletus atau memperlihatkan kenaikan aktivitas magnetik di hitung sejak tahun 1680, jumlahnya 76 buah.
2. Golongan B, yaitu gunung berapi yang memperlihatkan aktivitas fumarola, tetapi sejak tahun 1600 tidak meletus, jumlahnya 29 buah.
3. Golongan C, yaitu lapangan solfatara atau fumarola, tetapi tidak memperlihatkan bentuk gunung api, jumlahnya 24 buah.
Suka Dengan Artikel Ini ?
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Peristiwa alam
dengan judul "GUNUNG MELETUS". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://dasar12312.blogspot.com/2014/05/gunung-meletus.html.
0 komentar "GUNUNG MELETUS", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar